Langsung ke konten utama

Pemberantasan Penyakit Buah Naga dan Solusi Pencegahannya


Pemberantasan Penyakit Buah Naga dan Solusi Pencegahannya



Setiap tanaman hampir semua memiliki potensi penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Termasuk dalam hal ini adalah dalam budidaya buah naga. Pertanyaanya, Apa saja penyakit yang biasa menyerang tanaman buah naga? Bagaimana pencegahan dan solusinya? Artikel di bawah ini akan mengupas tuntas tentang pemberantasan penyakit buah naga dan solusi pencegahannya.

1.       Layu Fusarium


Tanaman buah naga yang terserang penyakit ini memiliki Gejala tanaman buah naga menjadi layu dan busuk berwarna coklat . tanaman yang layu kemudian menguning dan akhirnya mengering. Lalu apa pengendaliannya? Solusinya secara teknis sederhana dengan mencabut tanaman buah naga yang terserang layu lalu dibakar. Tujuannya supaya tidak menular dan menjangkiti yang lain. Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan dengan menyemprotnya dengan fungisida seperti benlate atau Derosol 60 WP pada bagian tanaman yang diserang. Dapat pula dengan melakukan penyiraman dengan menggunakan difolatan 0,2 % sesuai dosis yang dianjurkan.
hama buah naga

2.   

    Busuk pangkal batang


Tanaman Buah naga yang terserang penyakit ini diakibatkan oleh drainase yang buruk akibat genangan air. Biasanya menyerang di waktu musim penghujan. Tanaman buah naga yang terserang akan mengalami pembusukan pada pangkal batang dekat permukaan tanah. Batang yang terserang tampak berair dan berwarna kecoklatan. Lambat laun tanaman buah naga akan mati bila tak segera ditangani.
Bagaimana pencegahannya? Caranya; pertama bibit yang akan ditanam harus bebas patogen (penyakit) busuk batang. Kedua, membuat saluran drainase di sekeliling kebun agar air tidak tergenang dalam kebun. Ketiga, dilakukan pengolesan fungisida pada pangkal batang buah naga terutama di saat musim hujan. Kelima, musnahkan secepatnya bagian tanaman yang terserang penyakit ini.
Bagaimana pengendaliannya? Secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida di bagian tanaman yang terserang penyakit ini. Fungisida yang dianjurkan antara lain Dithane M45 atau benlate 50 WP.

3.       Busuk bakteri


Penyakit ini bisa menyerang buah naga dengan kondisi layu, kusam dan berlendir, berwarna putih kekuningan pada sulur yang mengalami pembusukan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas sp. Pengendaliannya adalah dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit dan menggantinya dengan bibit baru yang sehat supaya tidak menular ke bibit buah naga lainnya.

Anda berminat bertanam buah naga unggul? kami sedia bibit buah naga merah dan bibit buah naga putih. Siap kirim kirim ke seluruh Indonesia jalur laut dan udara. Untuk pemesanan bisa menghubungi kami di Hp/SMS/WA 087838393451 berlokasi di Vista Agro Media di Rajek Lor RT 2 RW 24 Desa Tirtoadi Mlati Sleman. Semoga anda sukses dalam budidaya buah naga merah yang kini semakin digemari dan dicari masyarakat Indonesia.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Langkah Langkah yang perlu diperhatikan dalam proses Pembungaan dan seleksi kuntum buah naga

Langkah Langkah yang perlu diperhatikan dalam proses Pembungaan dan seleksi kuntum buah naga 1.        Lakukan penyemprotan dengan menggunakan pupuk daun berkadar P tinggi, misalnya Gandasil D, Hortigro P44 atau surplus P45. Jumlah larutan 60 liter per 1000 populasi tanaman. Dosisnya adalah 2 gram per liter air. Berikan setiap minggu sekali selama 8 minggu. 2.        Umumnya akhir bulan ke 7 dan bulan ke 8 tanaman mulai belajar berbunga yang ditandai dengan munculnya kuntum bunga. Pada saat itu tetap lanjutkan penyemprotan pupuk daun. Jika kuntum bunga telah tumbuh 20 persen dari populasi tanaman maka lakukan pengairan setidaknya 2 minggu sekali. Tujuannya adalah untuk mencegah rontoknya kuntum bunga buah naga , memperbesar kuntum bunga dan penyerapan hara. 3.        Langkah selanjutnya adalah lakukan seleksi kuntum bunga. Untuk tahap awal, tinggalkan 1 atau 2 kuntum bunga pada setiap sulur atau cabang produksi. Jika yang ditinggalkan adalah dua kuntum bunga  maka berikan

Mengenal Buah Naga

Mengenal Buah Naga Budidaya Buah naga kini semakin populer di tengah masyarakat.   Masyarakat kini mulai banyak yang membudidayakannya. Tentunya hal ini bukan tanpa sebab. Buah naga diyakini memiliki banyak khasiat manfaat bagi dunia kesehatan, herbal, farmasi dan obat obatan. maka wajar bila budidaya buah naga banyak digandrungi masyarakat mengingat nilai jualnya yang tinggi dan kaya manfaat. Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus. Meskipun dikenal sebagai buah dari Asia, tanaman ini sebenarnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada tahun 1870, bangsa Perancis membawa buah naga dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di Vietnam dan Cina. Di Indonesia, buah naga mulai populer sejak tahun 2000. Tidak jelas benar siapa yang pertama kali mengembangkannya. Diperkirakan buah naga yang masuk ke negeri kita berasal dari Thailand dan dibudidayakan oleh para pehobi tanaman secara

Pemangkasan dan manfaatnya bagi budidaya buah naga

  Pemangkasan dan manfaatnya bagi budidaya buah naga Selama masa vegetatif (tak kawin), tanaman buah naga aktif membentuk tunas tunas baru. Apabila tunas dibiarkan tumbuh maka akan terjadi kompetisi dalam memperoleh cahaya dan unsur hara sehingga pertumbuhan tunas kurang baik. Untuk mendapatkan tunas atau cabang produktif yang tumbuh kekar dan sehat maka harus dilakukan pengaturan cabang produktif. Pengaturan ini dilakukan dengan memangkas cabang yang tumbuhnya kurang baik dan kurang mendapat sinar matahari. Pemangkasan bertujuan untuk membentuk batang pokok, cabang cabang produktif dan seleksi buah naga yang baik. Dengan cara ini makan tanaman buah naga diharapkan dapat berproduksi secara optimal dengan kualitas baik. Membentuk batang pokok Setelah bibit buah naga ditanam beberapa minggu, maka secara otomatis akan tumbuh tunas tunas baru. Pilih satu tunas yang tampak tumbug kekar, tebal dan batangnya hijau tua. Tunas tunas lainnya yang kurang bagus dipangkas agar tunas